MAHAR di BULAN HARAM

MAHAR di BULAN HARAM

Bagus Setyoko Purwo

untuk yang aku cintai dalam pencarianku selama ini
kau bukanlah bidadari surga turun ke dunia. Tuhan
pun memahami hasrat kebajikanku. kita ada untuk
berpasangan.

untuk yang aku sentuh dalam setiap malam penuh
rasa. kau layaknya kain putih yang membalut tubuhku
mengitari tanah haram. tidak ada keraguan dalam takbir
berjama’ah kita menuju kehendak Tuhan.

untuk yang aku jaga dalam setiap sentuhan kebencian berjubah
kedengkian. kau tak bisa terus berlari tanpa aku menyertai keletihanmu
bukan hanya kiasan sebelum kita syah bersama. ada sesuatu dibalik
malam penuh cinta

saat itu ada sebuah kata tersirat dalam gerakan lidahmu yang tertahan
kau inginkan sesuatu bermakna indah. sebuah cincinkah, sebuah rumah kah,
sebuah janji setiakah, atau sebuah pohon ketulusan cinta. alam pun menambah
rasa haru di sela-sela bulan haram.

dengan sengaja aku lafadzkan surat Nun hingga
surat Al-ikhlas dengan nuansa tartil. kau pun mengembangkan senyum.
itu kah yang kau inginkan, sayang
Barakallahu laka wa bara’alayka wa jama’a baynakuma fikhayr.

DOA DALAM DADA

DOA DALAM DADA
Bagus Setyoko Purwo

sepenggalan ayat ibadah subuh tersangkut dalam renunganku
terbangun dari kelelahan kejaran sang malam.
aku terdiam dalam doa penuh khidmat – adakah malaikat
yang singgah sejenak dalam qalbuku

baru saja hujan menggenangi pelupuk sang fajar
seperti riuhnya suara-suara langkah anak kecil.
ia menangis di dekapan dada ibunya. Meronta dalam
derasnya air mata.

ada tiupan angin segar yang merubah doaku.
aku bukan diriku saja. aku bukan cahaya surga
yang tercipta karena kemuliaan. dan setiap shalawat
terucap untuk tercinta kanjeng nabi saw.


tidak ada satu berita menjelang siang
tentang seorang anak yang menangis dalam
degupan kasih sayang ibunya. dan tentang
kepastian apakah aku bisa merubah ini semua

sebelum malaikat turun membawa hikmah
sebelum ada lagi tangisan anak-anak kecil berikutnya
dan sebelum saatnya esok sepenuh pengharapan subuh
berlalu dengan dzikirullah – subhanallah wal hamdullilah
wa laillaha I llahullah allahu akbar.

UNTUK INDONESIA SAYA. DARAH DAN KEPALA SAYA RELAKAN.

OLEH: BAGUS SETYOKO PURWO

TULISAN INI DI KETIK LANGSUNG DI MY NOTE FACE BOOK. JAM 10.23 PAGI, DI LAB SKUL. JUM'AT 25 APRIL 2009.

SAYA PERNAH BERMIMPI UNTUK BERBUSANA CUEK DI SEBUAH AIR PORT,BUKAN DI SOEKARNO HATTA.
LALU,BAGAIMANAKAH SAYA MEMPERSIAPKAN PERBEKALAN UNTUK BISA VISIT MENIMAL BEBERAPA HARI? TENTUNYA KEFASIHAN BERBAHASA ASING SAYA, KEMODERNAN PRILAKU SAYA, DAN PEMIKIRAN YANG UP TO DATE...

SAYA SEDANG BERSUSAH2 PAYA MENGUASAI MINIMAL BHS. INGGRIS. WALAU DLM PRAKTIKNYA MASIH BNYAK PELANGGARAN YANG SAYA GUNAKAN DALAM POLA TENSE.. SAYA SEDANG BERSUSAH PAYAH MEMBAGUSKAN MUATAN SETIAP TULISAN SAYA. SAYA PERNAH LIMA KALI DI BERI BIMBINGAN OLEH TEAM REDAKSI "KOMPAS". SAYA SANGAT BERTERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN TEAM REDAKSI "KOMPAS" DALAM MEMBIMBING SAYA. DAN SAYA JUGA SEDANG BANTING-BANTINGAN DENGAN NOT2 BALOK, SEDANG SUKA2NYA BERCUMBU DENGAN GITAR DI KAMAR MINIMALIS SAYA.SAYA INGIN BISA BERKARYA LEBIH EKSIS LAGI. SAYA INGIN BISA BERTEMU MAS AHMAD DHANI. DENGAN BEGITU BANYAK SEKALI REFERENSI MUSIK YANG SAYA KECAP....

SAYA MASIH SEKOLAH DI SMK 11 MARET JAKARTA. JURUSAN AKUNTANSI MEMIHAK SAYA UNTUK BISA CONCERN DALAM RUANG LINGKUP ITU. SAYA BEBAS BRKREASI DI DALAMNYA....
SEMAKIN BANYAK BANGET BUKU2 YANG SAYA KONSUMSI. PENGETAHUAN SAYA SEMAKIN LIAR. SEMAKIN BERANI UNTUK BERKOMENTAR APA SAJA... APAKAH PANTAS UNTUK UKURAN SEMUDA SAYA???SAYA ANAK BANGSA YANG TIDAK BOLEH TERLENA DENGAN KEMASA MUDAAN DIRI SAYA.

SAYA INGIN BERBICARA TENTANG INDONESIA DI "GEDUNG PUTIH". SAYA INGIN MEMPERKENALKAN BUDAYA2 BANGSA SAYA. SAYA INGIN SEGERA MENG-CUT SETIAP STIGMA-STIGMA YANG ADA DI NEGERI SAYA. SAYA BERANI MENARUHKAN NYAWA SAYA DI DEPAN TUBUH SAYA. SAYA BERANI MENUMPAHKAN DARAH SAYA DI MEDAN PEMIKIRAN INTELEKTUAL. DAN SAYA BERANI MENGHINAKAN KEPALA SAYA TIDAK MELEBIHI DARI RITUAL SHALAT KEISLAMAN SAYA.....

SAYA BERANI UNTUK NEGERI SAYA TERCINTA, INDONESIA RAYA DAN SATU...

PLEASE, YA ALLAH BERIKAN SAYA KEMUDAHAN UNTUK BISA MENGAKSES DIRI KE PENJURU BUMI-MU YANG BEGITU LUAS....

PLEASE,YA ALLAH BERIKAN SAYA KEMAMPUAN YANG SANGAT LEBIH AKAN HAL ITU...
MOHON DENGAN SANGAT........

MAAF,TIDAK UNTUK CINTA. MAAF, BUKANNYA SAYA APATIS ATAS ITU. TETAPI KARENA SAYA MASIH TERLALU BELIA UNTUK ITU

OLEH: BAGUS SETYOKO PURWO

BISA DI KATAKAN INI SEBUAH SAJAK,PUISI,ATAU BISA JUGA DI MARGINALKAN KARENA KUALITAS PENULISANNYA YG TDK BERBOBOT....

MAAF BUKAN UNTUK CINTA
SAYA TUMBUH MELALUI FOTOSINTESIS
PANCARAN MATAHARILAH YANG MENDEWASAKAN SAYA
SAYA TINGGAL DI DAHAN-DAHAN YANG RAPUH
KETIKA BERGANTI MUSIM SAYA BERGUGURAN

TANAH DALAM PIJAKAN AKAR ROH SAYA
MASIHKAH SAYA MELUPAKAN SAYA
SAYA YG TERLALU MUDAH PERCAYA
SAYA YG TERLALU MUDAH MEMINTA MAAF UNTUK SETIAP MANUSIA

SAYA LUPA...
ITU ALASAN KLISE SAYA...
SAYA TERTIDUR...
ITU KELELAHAN FISIK DAN MATA BATIN SAYA

SAYA INGIN ITU
APA YANG SAYA INGINKAN
AMBISIKAH...
ATAU SEKEDAR KEKONYOLAN SIANG BOLONG...

JANGAN MENGHINA SAYA SEPERTI ITU
TIDAK ADA PENGHINAAN YG TDK DI SENGAJA
LIDAH-LIDAH MEREKA MENTERTAWAKAN SAYA
TANGAN-TANGAN MEREKA MENGERAYANGI ROH SAYA

SAYA TERJATUH....
BUKANKAH ANAK KECIL PUN SERING...
YA...TAPI SAYA BUKAN BALITA
SAYA REMAJA YANG SEDANG MENCARI

PASTI UNTUK SEBUAH CINTA
ALAH..PERSETAN DENGAN KATA ITU
BUKANLAH SEBUAH IDIOMATIK SEKELAS SAYA
MEMANG BENAR ITU ADANYA

JIKA TIBA WAKTUNYA
SAYA AKAN DAPATKAN
DENGAN KEMULIAAN
DENGAN SENYUMAN TUHAN

MAAF JIKA SAAT INI SAYA ACUH
MAAF JIKA SAAT INI SAYA MEMBUNUH DIRI
MEMBUNUH VISUAL CINTA SAYA
KARENA CINTA BUKANLAH PERMEN

MAAF KARENA CINTA BUKANLAH CEMILAN
MAAF KARENA CINTA BUKANLAH BALIHO-BALIHO DI JALAN
MAAF KARENA CINTA BUKANLAH LIRIK-LIRIK LAGU
MAAF KARENA CINTA BUKANLAH TERSIER SETIAP INSAN

MAAF TIDAK UNTUK CINTA
MAAF BUKANNYA SAYA APATIS CINTA
TETAPI KARENA SAYA BELIA
TETAPI KARENA SAYA SUKA??????