Dunia tanpa dosa dan tanpa batasan apapun

| |
Bagus Setyoko Purwo.
DI kamar hatiku, 29 Juni 2009-23.34 WIB.

Bisa saja apa-apa yang saya inginkan bukanlah yang pantas buat saya. Dana bisa saja apa-apa yang tidak saya harapkan adalah hadiah teristimewa dalam kehidupan saya. Terlepas dari keegoan saya, saya harus bisa IKHLAS.


Kata ikhlas sudah terlalu membising di telinga kita. Selalu saja orang-orang yang mendapatkan himbauan: "kamu harus ikhlas" orang-orang yang tidak mendapatkan keberuntungan dari sudut pandangnnya. Tidak ada yang salah dari kedua belah pihak. Lalu siapa donk yang salah. Mereka yang melamun dan terus berpangku tangan di detak jantung persaingan.
Saya tidak mempersalahkan ikhlas atau tidak ikhlas. Yang saya tanyakan sejauh perkembangan peradaban keilmuan manusia belum ada satu pun alat indikator seseorang itu ikhlas atau tidak ikhlas. Dalam cuplikan adegan film "KIAMAT SUDAH DEKAT" mengukur ikhlas itu susah, hanya Allah yang tau.
Memasuki dunia nyata bukanlah sesuatu yang sulit untuk bisa menjadi aktor Protagonis, yang dalam drama adalah aktor yang menjadi pemain dalam tema drama itu. Berawal dari itu, maka tulisan saya ini saya analogikan sebagai drama, hanya saja secara naratif yang pasti membuat bingung para pembaca. Saya tidak berharap lebih bahwa tulisan saya ini akan di baca masyarakat FB khususnya. Saya cuma ingin meluangkan waktu untuk bisa menumpahkan cairan batok kepala saya..

Tidak mungkin tidakj ada dosa dalam setiap muamallat. Interaksi manusia selalu menimbulkan berbagai praduga.. "Jangan-jangan ia orangnya kaya gtu lagi" "Jangan-jangan ia akan menikam saya dari belakang" Di dunia ini saya hanyalah satu dari sekian juta umat manusia yang eksis dalam kancah persaingan. Saya lebih berhati-hati lagi dalam bertindak, terlebih lagi ketika mengeluarkan statement di media massa. Jangan sampai pernyataan salah saya malah membuat malu eksistensi mereka.

Saya suka berimajinasi. Bahkan melanggar peraturan kerajaan Allah SWT. Itu karena saya manusia yang pada hakekatnya diciptakan dengan unsur tanah, air, udara, dan ditambah sebuah kekurangan yang makin lama makin kompleks. Ya Allah..begitu anggungnya Dzat Al-Haq.

Di suatu hari dengan bebas saya berbuat yang tidak sewajarnya. Saya menjadi raja yang mengalahkan kekuasan Nabi Sulaiman, yg kala itu semua unsur-unsur ciptaan Allah nurut padanya. Saya berkuasa atas kebijakan saya. Saya persunting gadis yang masih polos nampak raut-raut kelogisan di wajahanya. keningnya tertutup jilbab yang suci. Apa respon yang dari gadis itu. "Aku tidak mau di persunting dengannya". Saya hanya tersenyum mendengar itu. Seolah ia tidak mengerti dengan kekuasaan saya pada saat itu. Singkatnya, saya paksa ia dengan kekuasaan saya. Mau tidak mau ia hrus menetap di istana Cinta saya.. Apakah dengan tindak saya itu lalu Tuhan murka? Tentu tidak karena Tuhan tidak ada dalam nafas saya. Saya bebas mengakui keberadaan Tuhan. Dunia ini milik saya.

Itulah sepenggalan narasi yang tentunya ngawur alur ceritanya. Saya perjelas maksudnya. DUNIA TANPA DOSA DAN TANPA KETERBATASAN APA PUN ADALAH DUNIA FIKSI SAYA. Di dunia itu saya bebas mau berbuat apa-apa. Di dunia itu tidak ada undang-undang, tidak ada aparat penegak hukum, dan kontrasnya Di Dunia itu boleh ada TUHAN BOLEH JUGA TIDAK ADA. TANPA KETERBATASAN APA PUN: SAYA BISA MEMBUAT SURGA YANG SEINDAH DENGAN ALUR IMAJINASI SAYA. Saya bisa merasakan tiap sudut tubuh wanita yang saya inginkan. Apakah itu di nilai berzina? TEntu bukan..karena saya tidak suka zina, walaupun dalam dunia itu, wanita itu baru saya jumpai..

Perbandingan dalam kehidupan bumi adalah adanya seperangkat peratuiran yang di buat oleh manusia dan peraturan mutlak dari SANG PENCIPTA....

Dunia tanpa dosa hanyalah milik para penyair...Karena syair adalah kebebasan tanpa batas dalam menciptakan sebuah dunia yang lebih membingungkan dari DUNIA TANPA DOSA.. ALLAHU A'LAM

0 komentar:


Sang Sufi Sejati

Sang Sufi Sejati
Ma'rifatullah

WARNING UNTUK SEMUA MANUSIA

WARNING UNTUK SEMUA MANUSIA

Sufi Dalam Lingkaran Tauhid

Sufi Dalam Lingkaran Tauhid

Cak Nun

Cak Nun
Guru Besar Universitas Kenduri Cinta

WARNING UNTUK SEMUA CALON ALMARHUM/MA

WARNING UNTUK SEMUA CALON ALMARHUM/MA


SANG PUTRA FAJAR

SANG PUTRA FAJAR

Sufi Meditiation

Sufi Meditiation