Rehat SEjenak

| |
Rehat Sejenak
Bagus Setyoko Purwo

26-12-2009

Apa saja yang hari ini telah kita selesaikan? Otak kita cukup banyak memberikan kontribusi demi penyelesaian setiap urusan kita di dunia. Apakah iblis turut andil dalam hal itu? Kita sering sekali tidak menyadari bahwa kekuatan iblis jauh di bawah kita. Sehingga kekuatan kita itulah yang seringkali menjelma sebagai syahwat-syahwat kesesesatan. Jika ternyata hari ini adalah kesempatan hari terakhir kita, bagaimana nanti dengan tanggungan kita? Anak-anak muharam besok akan mendapatkan santunan. Istri pun juga akan siap menanti lamaran yang srek dengan hatinya. Bagaimana kalo kita sepakat menyerahkan segala yang diluar kapasitas kita kepada management Langit, dengan Pimpinan Mutlak: Gusti Allah SWT, dengan kebijakan-kebijakan yang penuh hikmah. Dan tak lupa para karyawan Langit yang tak mungkin salah sekecil apapun.

Ambisi. Tidak salah rasanya klo kita menancapkan dalam-dalam di dada kita. Bahkan boleh-boleh saja kita sirami, kita pupuki melebihi pupuk organik atau anorganik. Kalo perlu kita cangkok agar bisa kita tanam di dada teman-teman kita. Bukankah yang selama ini meramaikan bumi adalah ambisi. Jangan kaget klo ternyata iblis yang dulu di beri gelar kemuliaan, Azazzil, punya ambisi yang tak pernah surut, membuat celaka sebanyak-banyaknya anak cucu Adam. Agar nanti di akherat bisa berenang bersama di telaga kemurkaan Allah.

Coba kita ingat-ingat, apakah kita pernah mengedit ambisi-ambisi yang sudah tercatat dalam kitab sijjin(kitab buruk) atau iliyyin (kitab baik)? Karena jika ternyata karena ambisi-ambisi yang berpeluang negatif lebih dominan dari yang positif, walah kita malah bangkrut. Keuntungan kita selama di dunia malah habis untuk membayar kekurangan yang tidak kita sadari spenuhnya. Ada baiknya juga kalo kita rehat sejenak dalam mentanggalkan ambisi-ambisi kita. ambisi juga ciptaan Allah. Amibisi sama seperti kita, bisa mati, bisa di fitnah, atau bisa masuk rumah sakit juga. kalo ambisi sudah over limited tinggal tunggu saja kapan ambisi itu akan di makamkan.

Ambisi seperti kertas putih yang awalnya di tulis beberapa kata hingga beranelia. jika pena terus saja menulis tanpa ada jedah, maka bisa di pastikan alurnya ngaco, endingnya Surga bukan, Neraka Juga Bukan. Lalu apa? Tanya saja langsung sama Redaksi Lauh Mahfudz.

0 komentar:


Sang Sufi Sejati

Sang Sufi Sejati
Ma'rifatullah

WARNING UNTUK SEMUA MANUSIA

WARNING UNTUK SEMUA MANUSIA

Sufi Dalam Lingkaran Tauhid

Sufi Dalam Lingkaran Tauhid

Cak Nun

Cak Nun
Guru Besar Universitas Kenduri Cinta

WARNING UNTUK SEMUA CALON ALMARHUM/MA

WARNING UNTUK SEMUA CALON ALMARHUM/MA


SANG PUTRA FAJAR

SANG PUTRA FAJAR

Sufi Meditiation

Sufi Meditiation